Tinggalkan Facebook Ternyata Bisa Buat Hidup Lebih Bahagia – terselubung.in

Discussion in 'Berita, Info dan Bacaan' started by AyoChat.Bots, Jan 25, 2018.

ShortURL:
  1. AyoChat.Bots

    AyoChat.Bots Team Ayochat Staff Member

    [​IMG]
    Kunci menuju kebahagiaan bisa semudah menjauhi Facebook selama seminggu, menurut sebuah studi baru di Denmark yg dilansir dari Medical Daily.

    Para peneliti dari The Happiness Institute menguji seberapa besar pengaruh media sosial terhadap kebahagiaan secara umum. Ada 1.095 total pengguna jejaring sosial Facebook yg ditanyai mengenai tingkat kepuasan hidup mereka dengan skala 1 sampai 10 berdasarkan faktor yg berbeda, seperti seberapa bahagiakah mereka, seberapa sering mereka menikmati hidup mereka, apakah mereka merasa khawatir / sedih, & apakah mereka bersemangat.

    new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","59797",{});​

    91 persen mengaku membuka Facebook paling tidak sekali dalam sehari. Setelah dilakukan evaluasi, setengah dari grup diminta untuk menghindari Facebook selama seminggu, sementara setengah lainnya dibolehkan menjalani kehidupannya secara normal.

    Seminggu kemudian, seperti yg dikutip dari liputan6.com, kepuasan hidup para partisipan kembali diukur. Hasilnya mengungkapkan bahwa mereka yg tetap menggunakan Facebook mengalami sedikit peningkatan kebahagiaan dalam kepuasan hidup mereka, dengan rata-rata kenaikan rating kepuasan hidup mereka dari 7.67 ke 7.75. Namun, grup ini juga 55 persen kemungkinan merasa stres. Grup lainnya yg tidak menggunakan media sosial, mengalami peningkatan kebahagiaan yg signifikan, rating kebahagiaan mereka melonjak dari 7.56 ke 8.12.

    new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","57709",{});​

    Partisipan yg meninggalkan Facebook juga mengalami peningkatan dalam aktivitas & kepuasan pada kehidupan sosial mereka. Ketika mereka kembali ditanyakan tentang mood mereka pada beberapa hari terakhir eksperimen, mereka melaporkan merasa lebih bahagia & jarang sedih, dibandingkan dengan mereka yg tetap membuka Facebook. Namun secara keseluruhan, grup yg meninggalkan Facebook mempunyai 18 persen hidup untuk masa kini saja.

    Baca Juga: 5 Alasan Pria Suka Wanita Lebih Tua

    Meik Wiking, CEO dari Happiness Research Institute mengatakan, bahwa Facebook tidak sepenuhnya buruk, namun lebih kepada kemungkinan mempengaruhi cara individu melihat hidup mereka. Facebook mendistorsi persepsi kita tentang kenyataan & tentang apa yg terlihat pada hidup orang lain, ujar Wiking. Kita menilai hidup kita berdasarkan perbandingan dengan orang lain, & karena orang hanya mengunggah hal yg positif saja di Facebook, membuat persepsi kita tentang kenyataan menjadi bias.

    Facebook menjelma menjadi sebuah saluran berita hebat tanpa henti & menempatkan para pengguna pada resiko untuk melihat secara negatif tentang hidup mereka sendiri. Hal itu tidak seharusnya dijadikan sebuah acuan untuk mengevaluasi hidup kita sendiri, tambah Wiking. Menurut para peneliti, ini dikarenakan manusia mempunyai kecenderungan bawaan untuk lebih fokus pada kehidupan orang namun dankehilangan fokus tentang apa yg mereka butuhkan.

    Sebagai contoh, studi ini menemukan banyak dari sukarelawan merespon negatif terhadap postingan Facebook orang lain ketika mereka memasukkan tagar #AMAZING, #HAPPY, / #SUCCESS.

    Sebuah studi baru lainnya menemukan kebahagiaan pada orang dewasa usia 30-an keatas mengalami penurunan, & studi tersebut menyatakan bahwa media sosial sebagai pelaku utama penyebab tren penurunan tersebut. Sementara kalangan dewasa muda berkembang bersama teknologi, yg menyebabkan perilaku mencari perhatian, orang dewasa yg lebih tua jelas-jelas tidak mengalami akibat yg sama.

    Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.

    Enjoy!
ShortURL: