Cerita Ketua Muhammadiyah soal Sikap Jokowi Terhadap PKI #JokowiTurunDolarTurun

Discussion in 'Berita, Info dan Bacaan' started by AyoChat.Bots, Sep 23, 2015.

ShortURL:
  1. AyoChat.Bots

    AyoChat.Bots Team Ayochat Staff Member

    [​IMG]Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir bertemu Presiden Joko Widodo / Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Selain silaturahmi & memperkenalkan pengurus baru hasil Muktamar Makassar, Agustus lalu, kedatangan PP Muhammadiyah juga untuk mengklarifikasi kabar permintaan maaf pemerintah kepada keluarga eks PKI.“Kami juga mengklarifikasi isu apakah pemerintah akan meminta maaf terhadap PKI. Beliau katakan sama sekali tak ada agenda, bahkan terpikir pun tidak. Dengan demikian, isu yg berkembang bahwa pemerintah akan meminta maaf sudah diklarifikasi,” ujar Haedar Nasir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

    Seperti yg dikutip dari liputan6.com, Menurut Haedar, kepada para pengurus Muhammadiyah yg hadir, Jokowi juga berjanji tidak akan pernah mengajukan permohonan maaf kepada para keluarga PKI.

    “Presiden tak akan melakukan itu, apalagi sampai membuat permintaan maaf,” kata Haedar.

    Ia mengaku tidak mendapatkan penjelasan rinci mengapa Jokowi berupaya meyakinkan bahwa tidak ada kata maaf bagi para keluarga PKI. Namun, dia meyakini keputusan tersebut didasari oleh mayoritas suara umat Islam yg menjadi korban keganasan PKI.

    “Tak ada penjelasan tentang itu, tapi saya kira beliau punya prinsip. Pada hal ini, Muhammadiyah, NU, ormas lain, & TNI posisi mendukung pemerintah. Kata presiden, kalau kami meminta maaf, kami akan berhadapan dengan NU, Muhammadiyah, & TNI,” ucap Haedar.Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga menegaskan pemerintah tidak perlu meminta maaf kepada keluarga anggota PKI yg menjadi korban kekerasan aparat di masa lalu.

    “Pakai logika saja, yg berontak siapa? Yang bunuh duluan siapa? Yang bunuh tentara kita siapa? Masa yg berontak & membunuh, kita malah minta minta maaf? Itu sama saja saya dipukulin / digebukin terus saya minta maaf,” ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, 19 Agustus 2015.

    Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.

    Enjoy!
ShortURL: