Candi Sukuh Candi Porno? – terselubung.in

Discussion in 'Berita, Info dan Bacaan' started by AyoChat.Bots, Oct 19, 2017.

ShortURL:
  1. AyoChat.Bots

    AyoChat.Bots Team Ayochat Staff Member

    [​IMG]
    Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yg terletak di Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga & yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yg kurang lazim & karena banyaknya obyek-obyek lingga & yoni yg melambangkan seksualitas.

    Seperti yg dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, orang sering mengidentikkan Candi Sukuh di Karanganyar, dengan istilah candi porno / candi erotis. Ini wajar saja, sebab sejumlah relief yg terpahat di dinding / bagian candi lain, tergambar vulgar, tak seperti relief pada lantai teras pertama Candi Sukuh, terpampang lingga saling berhadapan dengan Yoni dalam bentuk yg sebenarnya.

    new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","59797",{});​

    Lalu orang pun menghubungkan relief yg disebut-sebut sebagai lambang kesuburan ini dengan kepercayaan mistik. Tersebutlah kepercayaan, seorang wanita akan mengalami peristiwa memalukan seperti sobek ataupun lepas kain yg dikenakan, manakala melewati relief ini, jika ia memiliki perilaku kurang terpuji. Bahkan ada pula kepercayaan, seorang gadis yg tidak perawan lagi, dari kemaluannya akan meneteskan darah manakala melangkahi relief lingga & yoni itu.

    [​IMG]

    new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","57709",{});​



    Benar / tidak kepercayaan berbau mistik ini, yg jelas candi yg diperkirakan dibuat sekitar abad XV ini menjadi menarik manakala dikaitkan dengan misteri yg senantiasa menyelimutinya. Banyak relief di Candi Sukuh hingga sekarang tak terpecahkan kerahasiaannya. Termasuk pakar sejarah Dr. WF Stutterneim yg pernah meneliti candi Sukuh & Candi Cetho, belum bisa mengungkap secara tuntas misteri candi yg satu ini. Belum lagi bila dipertemukan dengan pembuat candi tersebut.

    Dari sisi fisik relief, sungguh berbeda dengan candi lain seperti Candi Borobudur / Prambanan yg tertatah halus & rapi. Relief yg terpahat di Candi Sukuh ini kasar, wagu, & sederhana karenanya, bukan mustahil jika relief di Candi Sukuh ini dikerjakan masyarakat biasa, / paling tidak bukan seniman pahat, bahkan barangkali dikerjakan orang-orang terpencil.



    Sejarah singkat penemuan
    Situs candi Sukuh ditemukan kembali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Kemudian setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, yg berwarganegara Belanda melakukan penelitian. Lalu pada tahun 1928, pemugaran dimulai.



    Denah candi Sukuh.
    Bangunan candi Sukuh memberikan kesan kesederhanaan yg menyolok pada para pengunjung. Kesan yg didapatkan dari candi ini sungguh berbeda dengan yg didapatkan dari candi-candi besar di Jawa Tengah lainnya yaitu Candi Borobudur & Candi Prambanan. Bahkan bentuk bangunan candi Sukuh cenderung mirip dengan peninggalan budaya Maya di Meksiko / peninggalan budaya Inca di Peru. Struktur ini juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir. Di bawah akan dibahas lebih lanjut mengenai bentuk ini.

    [​IMG]



    Kesan kesederhanaan ini menarik perhatian arkeolog termashyur Belanda W.F. Stutterheim pada tahun 1930. Beliau lalu mencoba menjelaskannya dengan memberikan tiga argumen: pertama, kemungkinan pemahat candi Sukuh bukan seorang tukang batu melainkan tukang kayu dari desa & bukan dari kalangan keraton, kedua candi dibuat dengan agak tergesa-gesa sehingga kurang rapi / ketiga, keadaan politik kala itu dengan menjelang keruntuhannya Majapahit karena didesak oleh pasukan Islam Demak tidak memungkinkan untuk membuat candi yg besar & megah.

    Para pengunjung yg memasuki pintu utama lalu memasuki gapura terbesar akan melihat bentuk arsitektur khas bahwa ini tidak disusun tegak lurus namun agak miring, berbentuk trapesium dengan atap di atasnya. Batu-batuan di candi ini berwarna agak kemerahan, sebab batu-batu yg dipakai adalah jenis andesit.



    Gapura utama candi Sukuh.
    Pada teras pertama terdapat gapura utama. Pada gapura ini ada sebuah sangkala dalam bahasa Jawa yg berbunyi gapura buta abara wong. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah Gapura sang raksasa memangsa manusia. Kata-kata ini memiliki makna 9, 5, 3, & 1. Jika dibalik maka didapatkan tahun 1359 Saka / tahun 1437 Masehi.

    [​IMG]



    Gerbang pertama candi
    Begitu memasuki teras pertama Candi Sukuh, orang sudah dihadapkan pada tanda tanya besar. Betapa pada bagian ini terdapat gapura yg mirip dengan pylon sejenis gapura masuk ke piramida di Mesir. Dari sini pula pakar sejarah purbakala sering menghubungkan keberadaan gapura teras pertama Candi Sukuh tersebut dengan seni Mesir & Meksiko, dengan menganalogkan fisik keduanya.

    [​IMG]



    Lingga & Yoni.
    Hal yg biasa ditemukan di semua candi hindu, sbg lambang kesuburan, tetapi dalam candi ini bentuknya dibuat sangat mirip dg kelamin manusia

    [​IMG]



    ini terdapat di dalam gapura utama (saat ini tertutup gerbang) terdapat relief yg cukup unik yaitu relief lingga-yoni dalam ikatan rantai. Diartikan sebagai awal mula kehidupan yg dimulai dari pria & wanita dalam suatu ikatan. Relief unik ini termasuk salah satu yg dikeramatkan, karena konon diyakini dapat memprediksi keperawanan seorang wanita. Ada salah satu ritual yg dulu sangat diyakini untuk mengetahui keperawanan seorang perempuan, maka seorang perempuan dengan menggunakan kain/jarik saat akan melangkah di atas relief tersebut, bila dia perawan maka akan berdarah namun bila tidak lagi perawan, kain yg di gunakannya akan tercabik-cabik (mohon di koreksi bila ternyata saya salah). Hebatnya orang jaman dulu itu, sudah bisa membuat virginity detector.

    Baca Juga: 10 Pedang Paling Terkenal di Dunia



    Teras kedua candi
    Gapura pada teras kedua sudah rusak. Di kanan & kiri gapura yg biasanya terdapat patung penjaga pintu / dwarapala, didapati pula, namun dalam keadaan rusak & sudah tidak jelas bentuknya lagi. Gapura sudah tidak beratap & pada teras ini tidak dijumpai banyak patung-patung. Namun pada gapura ini terdapat sebuah candrasangkala pula dalam bahasa Jawa yg berbunyi gajah wiku anahut buntut. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah Gajah pendeta menggigit ekor. Kata-kata ini memiliki makna 8, 7, 3, & 1. Jika dibalik maka didapatkan tahun 1378 Saka / tahun 1456 Masehi. Jadi jika bilangan ini benar, maka ada selisih hampir duapuluh tahun dengan gapura di teras pertama!



    Teras ketiga candi
    Pada teras ketiga ini terdapat pelataran besar dengan candi induk & beberapa relief di sebelah kiri serta patung-patung di sebelah kanan. Jika para pengunjung ingin mendatangi candi induk yg suci ini, maka batuan berundak yg relatif lebih tinggi daripada batu berundak sebelumnya harus dilalui. Selain itu lorongnya juga sempit. Konon arsitektur ini sengaja dibuat demikian. Sebab candi induk yg mirip dengan bentuk vagina ini, menurut beberapa pakar memang dibuat untuk mengetes keperawanan para gadis. Menurut cerita, jika seorang gadis yg masih perawan mendakinya, maka selaput daranya akan robek & berdarah. Namun apabila ia tidak perawan lagi, maka ketika melangkahi batu undak ini, kain yg dipakainya akan robek & terlepas.

    [​IMG]
    Candi utama … lebih mirip candi bangsa Maya



    Kemudian ada sebuah bangunan kecil di depan candi utama yg disebut candi pewara. Di bagian tengahnya, bangunan ini berlubang & terdapat patung kecil tanpa kepala. Patung ini oleh beberapa kalangan masih dikeramatkan sebab seringkali diberi sesajian.

    Kemudian pada bagian kiri candi induk terdapat serangkaian relief-relief yg merupakan mitologi utama Candi Sukuh & telah diidentifikasi sebagai relief cerita Kidung Sudamala.

    Beberapa bangunan & patung lainnya selain candi utama & patung-patung kura-kura, garuda serta relief-relief, masih ditemukan pula beberapa patung hewan berbentuk celeng (babi hutan) & gajah berpelana. Pada zaman dahulu para ksatria & kaum bangsawan berwahana gajah

    [​IMG]
    Kaum bangsawan yg berkendaraan gajah



    [​IMG]
    Relief gajah & lihatlah bagian bawahnya … kaki kelima gajah?



    [​IMG]
    Babi bertanduk seperti kerbau & bersirip seperti ikan? Chimera ala Jawa?



    Lalu ada pula bangunan berelief tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya, di sebelah kira & kanan yg berhadapan satu sama lain. Ada yg berpendapat bahwa relief ini melambangkan rahim seorang wanita & sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan & sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Namun hal ini belum begitu jelas.

    [​IMG]



    Ada lagi relief yg mungkin melambangkan kekuasaan
    [​IMG]



    Patung Paling Kontroversial & yg paling bertanggungjawab atas dituduhnya candi Sukuh ini sebagai candi Porno adalah patung dibawah ini …..
    [​IMG]



    Beberapa ahli berpendapat ini hanyalah patung dewa kesuburan. Ataukah patung ini menunjukkan bahwa laki2 harus menjaga kemaluannya? di sebelah patung ini terdapat altar lebar dengan patung yg sudah hilang, konon katanya di atas altar ini terdapat patung lingga (testis) yg besar (entah dimana patung itu berada sekarang???)

    Dan satu lagi relief yg membingungkan membuat para ahli berbeda pendapat
    [​IMG]



    Catatan
    Memang dalam aliran Tantrayana, / sinkritisme antara hindu & budha ini, didalam ajarannya mempunyai orientasi kosmologis & kosmogenis dimana mikrokosmos merupakan bagian tak terpisahkan dengan makrokosmos(mirip dengan konsep manunggaling kawula lan gusti Siti Jenar), lantaran adanya kesamaan dalam hakekat. Dalam konteks ajaran ini, tubuh manusia merupakan miniatur alam semesta menjadi pusat pencarian yg tunggal.

    Pencarian kepada sangkan paraning dumadi (asal muasal kehidupan) dilambangkan dengan pencapaian ke arah puncak candi induk di Candi Sukuh ini yg terletak di teras ketiga. Puncak candi induk ini melambangkan nirwana / surga dalam mitologi Jawa kuno. Jadi mungkin candi ini memang untuk ibadah aliran tantrayana tersebut. mengenai mesum / tidak, porno / tidak, terserah anda yg menilainya. Yang jelas candi & budaya ini mau tidak mau harus diakui sebagai salah satu peninggalan nenek moyang kita.

    Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.

    Enjoy!
ShortURL: