5 Kisah Menyedihkan Pengorbanan Anak untuk Ayahnya – terselubung.in

Sebuah pengorbanan pasti selalu menjadi cerita paling menyedihkan dalam hidup setiap orang. Ada sebuah pengorbanan yg berujung bahagia tapi ada juga pengorbanan yg berujung menyedihkan. Seperti sejumlah kisah pengorbanan anak untuk ayahnya yg paling menyedihkan.

Beberapa kisah pengorbanan anak untuk ayah ini karena kondisi sang ayah yg tidak bisa berbuat apa apa sehingga anak yg masih seumur jagung / masih kecil pun rela menggantikan pekerjaan sang ayah. Beberapa anak ini memilih untuk mengambil alih peran ayah hingga membuat banyak orang kagum terhadapnya.

new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","59797",{});​

Dan seperti yg dilansir dari Merdeka.com, inilah dia 5 kisah pengorbanan anak untuk ayahnya yg paling menyedihkan. Yuk, simak bersama!

new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","57709",{});​

1. Bocah Ini Rela Jadi Pemulung Demi Sembuhkan Sakit Ayahnya

Seorang bocah 10 tahun ini benar benar menjadi anak yg paling ebrbakti kepada orangtuanya. Bocah yg sering dipanggil dengan nama Mo Suangyi ini rela turun ke jalan untuk mengumpulkan kertas & kardus bekas untuk bisa mengobatkan ayahnya yg sedang sakit.

Mo Suangyi, bocah asal Jiangxi, China yg sekarang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar ini bertekad untuk membayar biaya pengobatan ayahnya yg didiagnosis menderita kanker darah.

Dokter mengatakan jika biaya pengobatan ayah Mo mungkin akan mencapai lebih dari 600.000 Yuan (atau sekitar Rp 1,2 miliar). Mo yg terlahir dari keluarga miskin inipun berusaha keras agar pengobatan untuk ayahnya itu bisa dilakukan agar ayahnya cepat sembuh.

Mo yg sangat menyayangi ayahnya itupun memutuskan untuk turun ke jalan & mengumpulkan kertas/kardus bekas yg ditemukannya di tempat sampah, & kemudian menjualnya ke pengepul barang bekas. Dengan semangat & kerja kerasnya, Mo kini telah mengumpulkan sekitar 317,5 kg kertas/kardus bekas.

Dan yg paling mneyedihkan lagi ,selain seharian mencari sampah & karuds, Mo yg masih kecil inipun harus mengurus semua pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak, mengepel lantai & mencuci piring.

Mo tak pernah mengeluh , hanya saja dia sering menuliskan curahan hatinya ke dalam sebuah buku harian. Dalm buku harian itu terlihat ada sebuah tulisan yg paling menyedihkan untuk di baca .

Saya harus menjaga nenek & adik saya, sehingga ayah tidak perlu khawatir tentang mereka. Saya tahu jarak antara 36,6 & 600.000 itu seperti jarak Jiangxi sampai Beijing, tapi saya tidak mau menyerah. Jadi, tetaplah di sana ayah & kau akan baik-baik saja. tulis Mo .

Mo pun tak pernah merasa lelah sebelum bisa mengumpulkan uang banyak untuk pengobatan ayahnya itu.



2. Bocah Ini Bawa Motor Untuk Angkut Ayahnya yg Mabuk

Seorang bocah berusia 7 tahun asal China ini benar benar punya prilaku yg berbakti pada ayahnya dimana dirinya nekat mengendarai sepeda motor yg dimodifikasi untuk mengangkut barang. Prilaku bocah tersebut berhasil terekam oleh kamera CCTV di Kota Yizhou, Provinsi Guangxi Zhuang .

Dalam keterangannya , jika bocah tersebut berusaha mengendarai motor pengangkut barang itu hanya untuk mengangkut ayahnya yg sedang mabuk & akan membawa pulang ke rumah. Anak itu nekat mengendarai sepeda motor sejauh 20 kilometer dari lokasi toko ayahnya mabuk-mabukan sampai rumah.

Peristiwa tersebut pun berhasil menyebarluas di media sosial. Bahkan para netizen Negeri Tirai Bambu memuji bocah itu sebagai contoh anak berbakti. Di samping itu pengguna media sosial mengecam sang ayah yg sangat tidak bertanggung jawab karena bisa membahayakan nyawa buah hatinya sendiri.

Sudah pasti dia tidak memiliki SIM. Sungguh ayah yg kurang ajar membahayakan darah dagingnya sendiri dengan mabuk-mabukan, tulis pengguna weibo dengan akun @atang686.

Walau dia melanggar lalu lintas, anak itu berhati mulia. Aku mendoakan dia sukses di masa depan, tulis akun @xinwenfayan.



3. Ingin Beli Lotre Buat Obati Ayahnya, Bocah Ini Rela Tak Sarapan 5 Bulan

Seorang bocah delapan tahun di Provinsi Hubei, China ini dilaporkan tidak pernah sarapan selama 5 bulan hanya untuk bisa membeli sebuah tiket lotre untuk obati ayahnya.

Baca Juga: Buku-buku Seru Untuk Mengisi Waktu Liburan

Bocah yg sering dipanggil dengan nama Song Biyang ini berharap bahwa dia mungkin bisa menang lotre & memberikan uang itu kepada ayahnya yg sakit & harus menjalani transplantasi ginjal.

Setiap harinya, Song selalu membeli tiket lotere di sebuah outlet di dekat rumahnya di Jianli menggunakan uang sekitar Rp 4.002 yg diberikan oleh neneknya setiap hari.

Sementara itu, keadaan sang ayah semakin memburuk & dokter menyarankan agar ayahnya bisa segera melakukan operasi transplantasi. Biaya transplantasi itupun membutuhkan sekitar 300.000 yuan (sekitar Rp 600 juta).

Laporan dari dokter itupun membuat Song lebih semangat untuk terus membeli tiket lotre. Sejauh ini, dia telah berhasil memenangkan lotre 10 yuan (Rp 20.010).

Dan ternyata si nenek & ayahnya tidak mengetahui jika selama ini Song pergi ke sekolah dengan perut kosong agar Song bisa bermain lotre. Ayahnya telah membujuk Song untuk berhenti bermain Lotre tetapi Song tetap menolak.

Kini neneknya memberi Song tiga yuan (Rp 6.000) setiap pagi sehingga dia bisa membeli tiket lotre & juga membeli sesuatu untuk dimakan.



4. Bocah 7 Tahun Ini Kerja Keras Rawat Ayahnya yg Lumpuh

Seorang bocah berusia 7 tahun ini harus bekerja keras untuk bisa merawat ayahnya Ou Tongming, lelaki 37 tahun asal China yg sakit lumpuh setelah dia jatuh dari sebuah gedung pada 2013 ketika bekerja sebagai kuli bangunan.

Bocah yg sering disapa dengan nama Yanglin ini mengaku sangat menyayangi ayahnya. Karena dirinya hanya tinggal berdua dengan ayahnya setelah ibunya bercerai ini , dia pun harus menggantikan posisi ibu untuk merawat ayahnya.

Setiap harinya , Yanglin harus bangun jam 6.00 pagi untuk menyuapi makan ayahnya sebelum berangkat ke sekolah. Dia juga belajar memasak nasi sendiri & belanja sayuran di pasar untuk dimasak. Saat istirahat siang di sekolah dia bergegas pulang untuk memberi makan siang buat ayahnya.

Melihat kondisi seperti ini , Tongming mengatakan dia hampir saja putus asa & ingin bunuh diri melihat betapa dia menjadi beban bagi putranya yg masih berusia tujuh tahun.

Saya tidak tega meninggalkan dia menjadi yatim, kata Tongming.

Yanglin yg baru saja duduk di bangku kelas 1 SD harus berjuang mengumpulkan sampah di jalanan untuk dijual kembali. Sebagai pemulung cilik dia bisa mendapat Rp 42 ribu dalam sehari. Di samping itu ada uang santunan sebesar Rp 640 ribu bagi para penderita difabel seperti Tongming. Di samping belajar, dia juga tetap harus merawat ayahnya setiap hari.

Yanglin yg sangat menyayangi ayahnya itupun terus berusaha mencari uang untuk menyembuhkan ayahnya.

Ayah saya butuh obat, tapi saya tak punya uang. Saya tak bisa hidup tanpa ayah, ujar Yanglin.



5. Sambil Kuliah Mahasiswa Ini Rawat Ayahnya di Asrama

Seorang mahasiswa di China bernama Zhao Delong ini pun harus membagi waktu kuliahnya untuk merawat ayahnya yg sakit . Dia membawa ayahnya ke asrma agar bisa merawat ayahnya setiap hari.

Ayah Zhao didiagnosa lumpuh , hal ini membuat Zhao harus melakukan rutinitas yg beda & tidak seperti teman kampusnya yg peuh suka cita.

Zhao mengatakan dia tidak bisa meninggalkan ayahnya sendirian, itulah kenapa jika Zhao lebih memilih membawa ayahnya ke asrama perkuliahannya.

Waktu dulu ayah membawa saya ke dokter, sekarang ayah saya sakit, saya tak bisa meninggalkannya, ujar Zhao.

Pengorbanan Zhao ini juga termasuk balas budi terhadap ayahnya. Sebelum masuk kuliah Zhao menderita penyakit polio . Sejak itu si ayah dengan penuh kasih sayang merawat Zhao sampai sembuh. Kini Zhao sudah beranjak dewasa & tidak pernah sakit skaitan lagi. Dan giliran ayahnya yg menderita lumpuh sehingga Zhao pun harus hidup paruh waktu untuk mengejar cita cita & merawat ayahnya sampai sembuh.



Nah, itulah dia kelima kisah pengorbanan ayah terhadap ayahnya.

Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.

Enjoy!